Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Candi Sukuh, Kisah Avatar Wisnu dalam Piramida Jawa yang Eksotis

candi sukuh

Candi sukuh yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah memang sangat menarik dikunjungi. Pesona utama dari candi ini adalah arsitekturnya yang mirip dengan Piramida suku Indian Incha di Amerika Latin. Karenanya tak sedikit yang mengklaim bahwa Candi ini adalah bukti pengaruh orang India Latin pada peradaban Jawa. Klaim demikian biasanya karena yang bersangkutan tidak faham Ajaran Hindu Wishnu.

Kehidupan beragama di pulau Jawa selama di bawah pemerintahan Wangsa Syailendra sampai Wangsa Airlangga yang masih satu garis keturunan, didominasi oleh ajaran Hindu beraliran Wishnu. Aliran ini meyakini bahwa Dewa Wishnu telah dan akan turun ke muka bumi dalam wujud 10 avatar atau makhluk.

Di antara 10 avatar itu adalah Budha Gautama, maka tidak mengherankan bila semasa Mataram Kuno, Ajaran Budha dan Hindu diakomodir dan dibangunkan tempat peribadatan monumental oleh kerajaan, seperti Prambanan dan Borobudur. Karena ajaran Budha adalah juga ajaran Wishnu.

Candi Sukuh dibangun pada masa akhir Kerajaan Majapahit dengan corak utama permujaan pada Wishnu dalam wujud avatar Kurma atau Kura-kura. Sebenarnya cukup aneh juga karena candi-candi Majapahit biasanya lebih bercorak Hindu Siwa dibanding Wishnu. Tapi bila melihat kerusakan tatanan sosial politik pada era tersebut yang dipenuhi kekacauan dan huru-hara bisa dimaklumi.

Dalam kepercayaan Hindu Wishnu, Wishnu adalah dewa yang utama. Bahkan Brahma dan Siwa pun adalah hanya avatar dari Wishnu sang dewa utama (ada episode little Krisna tentang Brahma yang menerangkan ini). dari 10 avatar Wishnu, ada yang hidup abadi yaitu Paramasura, karenanya, Paramasura juga berjumpa dengan dua avatar wisnu lainya yang hidup setelahnya, Yaitu Rama dan Basudewa Krisna..

Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
wahai keturunan Bharata (ucapan ini ditujukan pada Arjuna).
Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
dan membinasakan orang jahat
dan menegakkan kembali kebenaran,
Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman.
(Bhagavadgita)

Tujuan dibangunya Candi Sukuh adalah bentuk permohonan pada Dewa Wishnu untuk meminta petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tema Avatar Wishnu yang diangkat di candi ini adalah dalam bentuk kura-kura yang disebut Kurma. Kurma adalah Avatar wisnu yang kedua, hidup pada zaman tetrayuga.

Menurut berbagai kitab Purana, Wisnu mengambil wujud seekor kura-kura (kurma) dan mengapung di lautan susu Kserarnawa. Di dasar laut tersebut konon terdapat harta karun dan tirta amerta yang dapat membuat peminumnya hidup abadi. Para Dewa dan Asura berlomba-lomba mendapatkannya. Untuk mengaduk laut tersebut, mereka membutuhkan alat dan sebuah gunung yang bernama Mandara digunakan untuk mengaduknya. Para Dewa dan para Asura mengikat gunung tersebut dengan naga Wasuki dan memutar gunung tersebut. Kurma menopang dasar gunung tersebut dengan tempurungnya. Setelah sekian lama tirta amerta berhasil didapat oleh Dewa Wishnu dan menjadi sebab kehidupan abadi para dewa. Sedang para Asura(Raksasa) mereka mati terkena bisa dan api Naga Wasuki.

Candi sukuh adalah penggambaran total dari kisah avatar kurma ini. Di depan candi terdapat Arca kura-kura Raksasa bentuk penggambaran avatar Wishnu. Sedang bentuk piramida candi adalah penggambaran dari gunung Mandara. Di depan candi ada kolam yang merupakan penggambaran lautan susu Kserarnawa.

Di tengah kolam Kserarnawa terdapat sebuah patung yang memegang Lingga, ini adalah simbol Siwa yang merelakan diri menyerap semua racun lautan Kserarnawa sebelum tirta amerta muncul sehingga lehernya menjadi biru. Juga ada simbol Siwa lainya (Lingga-Yoni) di pintu gerbang.

candi sukuh

Adapun dua patung garuda di depan bangunan utama dan sebuah kendi, itu adalah perumpaan dari Sang Garuda dan ibunya Sang Winata. Semasa menetas dari telur, Sang Garuda mendapati ibunya diperbudak oleh Para Naga karena dicurangi dalam menebak warna kuda Uccaihsrawa yang keluar dari gunung Mandara karena dicurangi. Para Naga bersedia melepas Sang Winata bila Sang Garuda bisa mencuri tirta Amerta dari Dewa Wishnu.

Sang Garuda menyanggupinya, tapi niat baik dengan jalan yang tidak benar itu diketahui oleh Wisnu. Dia lalu menawarkan pada Sang Garuda agar bersedia menjadi kendaraanya dan berjanji akan membebaskan ibunya dari para naga.

Sedangkan pada relief hanya dikisahkan tentang Nakula dan Sadewa dari 5 pandawa. Lagi-lagi ini adalah bentuk doa agar muncul tokoh seperti Nakula dan Sadewa yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit karena memiliki Banyu Panguripan atau “Air kehidupan” pemberian Batara Indra.

Intisarinya, Candi Sukuh dibangun pada masa akhir Majapahit sebagai doa dan harapan akan turunya pertolongan Wisnu untuk menyelesaikan segala karut marut persoalan yang ada di Majapahit. Berdasarkan candrasangkala candi yang berbunyi gajah wiku anahut buntut yang berarti “Gajah pendeta menggigit ekor”. Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1. Maka didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi sebagai tahun pendirian candi ini

 

pakrtduett

Candi sukuh adalah murni karya nenek moyang kita, jangan lagi disangkut pautkan atau malah dituduh meng-copy bangunan piramida di Mesir atau Inca Meksiko Amerika Selatan. Atau hal paling konyol tuduhan bahwa candi ini dibangun oleh alien, makhluq luar angkasa. Ini adalah warisan leluhur kita, karya yang menakjubkan, patut kita jaga dan lestarikan. 😉

Post a Comment for "Candi Sukuh, Kisah Avatar Wisnu dalam Piramida Jawa yang Eksotis"