Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KBA Solo Ikut Melestarikan Wayang Kulit Untuk Pendidikan Moral Bangsa

Tahun 2020 dunia wayang kulit dikejutkan dengan wafatnya Dalang Ki Seno Nugroho. Almarhum menjadi sosok penting pada meroketnya popularitas wayang kulit menjadi tontonan para anak muda.

Dengan gaya khasnya, Ki Seno (panggilan akrabnya) mampu menyelipkan humor yang mengocok perut penonton sambil memberikan nasehat hidup, para penonton pun bisa kerasan dari awal pertunjukan sampai akhir.

Ki Seno juga mempelopori adaptasi teknologi dengan memanfaatkan fitur siaran langsung di Youtube untuk menarik minat penonton wayang dari generasi milenial dan Baby Z. Wayang Kulit yang sempat kurang penonton sekarang menjadi tontonan yang diburu oleh masyarakat di dunia maya terutama di masa pandemi sekarang ini.

Potongan video-video pendek saat beliau memainkan tokoh punakawan, Bagong dan Petruk menjadi viral di media sosial. Banyak dijadikan status oleh netizen karena selain lucu juga terselip nasehat dan ajaran moral untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Mampir di Kampung Berseri Astra Solo.

Perjalanan roda2blog.com kali ini mampir di Kampung Butuh, Sidowarno, Kecamatan Wonoasri, Klaten, Jawa Tengah. Sebuah desa yang masuk dalam pembinaan PT. Astra Internasional melalui CSR (Corporate Social Responsible) Kampung Berseri Astra (KBA) sejak tahun 2018.

Kami berkesempatan untuk bertemu dengan Bapak Mamik Raharjo, ketua KBA Solo di Kampung Butuh. Secara administrasi Kampung Butuh berada di Kabupaten Klaten, namun disebut KBA Solo karena berada dalam bimbingan operasional Grup Astra Solo.

“Membuat wayang itu tak sulit, yang sulit adalah memunculkan “rasa” di hati pembuat wayang kulit itu sendiri. Kalau rasa di hati tidak senang atau merasa terpaksa dan tertekan maka hasilnya kurang memuaskan dan hasil jadinya kasar,” kata beliau.

Bapak Mamik Raharjo, Ketua KBA Solo di Kampung Butuh sedang memahat kulit untuk dijadikan wayang. Sumber: Dok.Pribadi

Yang menarik bagi saya, tak ada rasa persaingan bisnis antara pengrajin wayang di Dukuh Butuh ini. Justru sebaliknya, para pengrajin saling membantu bila salah satu pengrajin memenangkan suatu tender pembuatan wayang.

Sedanten sampun wonten dalane,” kata beliau. (Artinya: semua sudah ada jalanya masing-masing).

Pak Mamik sendiri mengakui, sejak Dalang Ki Seno naik daun. Wayang Kulit makin banyak digemari anak muda. Efeknya, permintaan pada wayang juga naik. Karena banyak yang baru kenal wayang kulit kemudian mulai mengoleksi wayang tokoh punakawan seperti Bagong, Gareng, Petruk dan Semar sebagai hiasan rumah.

Disawang lan dinggo pepeling,” kata beliau. (Artinya, sebagai hiasan rumah dan juga pengingat akan nasehatnya)

Beruntung, melalui KBA dari PT Astra International Tbk (ASII) para perajin telah mendapat bantuan modal dan alat. Kendala stok kulit kambing atau sapi yang biasanya dibeli hanya saat ada orderan, sekarang bisa ditimbun yang lebih banyak, sehingga tidak lagi mengalami kelangkaan bahan baku.

Hal paling berkesan bagi Pak Mamik dari Ki Seno adalah, dirinya sempat dipercaya untuk membuatkan wayang kulit satu set dengan semuanya berwajah Bagong. Wayang-wayang ini sekarang viral di Youtube dengan judul yang sering disematkan adalah Bagong Gleleng karena sosok Bagong mampu berubah menjadi sakti bisa meniru tokoh wayang siapa saja.

Gambar Ki Dalang Seno dengan latar belakang Bagong yang berubah menjadi Raden Narayana, wayang tersebut salah satu buatan Pak Mamik. Sumber Gambar: Youtube Dalang Seno

4 Pilar Kampung Berseri Astra Untuk Kelestarian Wayang Kulit.

Beliau berharap wayang tidak hanya menjadi tontotan tapi juga menjadi tuntunan moral bagi para penontonya. Inilah keistimewaan Wayang Kulit, kisah dan lakon di cerita wayang selain lucu juga penuh penuh dengan nasehat dan petuah dalam kehidupan.

Ki Seno yang terkenal karena kemampuanya dalam membawakan tokoh Bagong dan Petruk telah pergi untuk selamanya. Tapi Pak Mamik yakin akan lahir dalang-dalang baru sebagai penerus.

Di usia beliau yang sudah mencapai 55 tahun, Pak Mamik tetap aktif mengisi kegiatan ekstra kurikuler di Sekolah Dasar Sidowarno untuk mengenalkan kerajinan membuat wayang kulit.

Dalam program KBA ini PT. Astra Internasional telah menetapkan 4 pilar yang menjadi dasar bagi kelangsungan program, yaitu:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Wirausaha.

Setiap peserta didik yang masuk dalam program KBA ini, akan mendapat bea siswa hingga Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Di bidang kesehatan, PT. Astra juga menyediakan layanan kesehatan dari Balita hingga Lansia, bahkan tiap tahun PT. Astra juga menggelar lomba Posyandu antar KBA dalam hari Kesehatan Astra.

Pak Mamik juga menularkan keahlian membuat wayang kepada istrinya. Tampak di foto, istrinya sedang membuat wayang kulit. Sumber: dok.Pribadi

Pilar ketiga adalah Lingkungan. Kawasan kampung Butuh juga tampil lebih indah dengan pernak-pernik wayang. Sehingga mampu menambahkan kebanggan jatidiri warga terutama yang berprofesi sebagai perajin wayang kulit.

Pilar terakhir adalah Wirausaha, selain mendapat bantuan modal usaha. Para perajin juga mendapat pelatihan dalam memasarkan produknya, terutama secara digital. Karya seni wayang dari kampung ini semakin banyak diorder dan dibeli melalui online.

Terima kasih Ki Seno Nugroho dan Terima Kasih PT Astra Internasional atas usahanya dalam melestarikan Wayang Kulit. Kesenian ini bukan sekedar tontonan tapi di dalamnya juga ada tuntunan hidup sebagai bekal dan semangat untuk membawa Indonesia yang lebih maju dan bermoral.

Post a Comment for "KBA Solo Ikut Melestarikan Wayang Kulit Untuk Pendidikan Moral Bangsa"