Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Produsen Mobil Chery, Bantah Mobil Listriknya Bahan Baku Nikel Seperti Kata Pak Menteri

Menteri Koordinasi (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut mobil listrik pertama Chery di Indonesia, Omoda E5, menggunakan baterai berbahan nikel. Padahal, kendaraan tersebut memakai baterai lithium jenis ferro-phosphate atau LFP.

Sebelumnya, menteri yang juga ketua partai Pak Airlangga bilang di hadapan wartawan bahwa mobil listrik asal China, Chery Omoda E5 menggunakan baterai nikel ucapan itu disampaiakn saat peluncuran produk di Kebon Jeruk, Jakarta Pusat.

Hal itu dibantah oleh Zeng Shuo selaku Asssitant Vice President PT Chery Sales Indonesia menegaskan, mobil listrik Chery Omoda E5 menggunakan baterai LFP, bukan nikel seperti yang disampaikan Menko Airlangga.


Sejak adanya "hilirisasi" nikel di Indonesia yang membuatnya langka di pasaran internasional dan harganya naik, banyak produsen yang beralih bahan baku baterei.


Selama periode 2018-2022 pangsa pasar baterai LFP global naik dari 7% menjadi 27%, sedangkan baterai nikel kadar tinggi (high-nickel) turun dari 78% menjadi 66%.


Menurut First Phosphate, perusahaan baterai asal Kanada, komposisi bahan baku baterai LFP adalah 61% fosfat (PO4), 35% besi (Fe), dan 4% litium (Li).

Dengan bahan baku tersebut, First Phosphate menilai baterai LFP memiliki sejumlah keunggulan dibanding baterai nikel, seperti lebih ramah lingkungan, lebih tahan panas, lebih awet, performanya lebih efisien, dan harganya lebih murah.

Chery Omoda 5 dijual dengan bandrol harga 350jutaan sampai 400jutaa


Post a Comment for "Produsen Mobil Chery, Bantah Mobil Listriknya Bahan Baku Nikel Seperti Kata Pak Menteri"